Waspada! Vietnam Jadi Saingan Baru Indonesia
Mereka berkaca pada kejadian 2016. Saat itu, Vietnam dibanjiri sekitar sepuluh juta wisman. Namun, hanya sedikit yang mau kembali lagi ke Vietnam.
“Beberapa kasus yang buruk menodai citra Vietnam. Sebab, saat ini informasi menyebar dengan cepat melalui internet. Warga lokal harus lebih memperhatikan keamanan turis. Selain itu, kebijakan juga harus lebih baik,” ujar Kepala Administrasi Pariwisata Nasional Vietnam Nguyen Van Tuan.
Nah, berkaca dari kasus Vietnam, Indonesia harus lebih bekerja keras menata pariwisata agar travelista mau menjadi repeater.
Apalagi, Indonesia memiliki modal besar untuk menggenjot pariwisata. Yakni, wisata halal alias family friendly tourism.
Berdasarkan riset Mastercards-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2017, Indonesia menduduki posisi ketiga di bawah Malaysia, Uni Emirat Arab.
Sedangkan pada 2016, Indonesia berada di urutan keempat di bawah Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Turki.
Menpar Arief Yahya sudah menulis CEO Message, "Waspadai Vietnam" untuk memberi warning internal Kemenpar.
Vietnam dan Indonesia adalah 2 negara yang masuk top 20 the fastest growing tourist visitor, dan dilaporkan telegraph.co.uk.
Industri pariwisata Indonesia memiliki musuh baru di Asia Tenggara. Setelah melibas Thailand yang tren kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga