Waspada, Virus Corona Bisa Bermutasi 32 Kali di Dalam Tubuh
Kejadian ini telah dimuat di jurnal medis medRxiv. Menurut laporan tersebut, wanita itu didiagnosis HIV tahun 2006 dan sistem kekebalannya terus melemah secara bertahap dari waktu ke waktu.
Pada September 2020, wanita tersebut terpapar COVID-19. Ternyata, tanpa ia sadari virus corona terus bermutasi di dalam tubuhnya.
Para peneliti menilai, beberapa mutasi yang terjadi pada wanita tersebut telah terlihat pada varian yang telah diberitakan sebelumnya, contohnya mutasi E484K dan N510Y.
Sampai saat ini, para peneliti belum mengetahui apakah mutasi ini dapat ditularkan dari orang-ke-orang atau tidak.
Namun, baru-baru ini juga telah ditemui varian baru virus corona di provinsi KwaZulu-Natal, Afrika Selatan. Satu dari 4 orang dewasa yang terpapar adalah penderita HIV positif.
Temuan baru ini membuat para peneliti khawatir. Jika lebih banyak kasus varian baru ditemukan pada pasien HIV, maka bisa jadi pasien HIV tahap lanjut dapat menjadi penyebar varian virus corona.
Baca Juga: 4 Manfaat Konsumsi Pare untuk Penderita Kanker
Apa Mutasi Corona Berlebihan Ini Bisa Dialami Semua Orang?
Dijelaskan dr. Arina, pada penelitian awal, mutasi virus corona berlebihan ini bisa dialami pada orang yang menderita immunocompromised atau imunosupresi. Salah satu contohnya adalah penderita HIV.
Lantas, bagaimana virus corona bisa bermutasi berlebihan di tubuh? Apa yang menyebabkan virus corona bermutasi hingga 32 kali?
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN