Waspada! Virus DBD Berevolusi, Gejala Tak Dapat Terlihat
“Gejala awal dulu kan bintik-bintik merah yang tidak hilang pada saat dilebarkan. Misalkan demam yang sekian hari gak turun-turun dan gusi berdarah atau mimisan,” ujarnya kepada Radar.
Sementara untuk mengedukasi masyarakat tentang penggunaan obat secara tepat, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon melalui apoteker di puskesmas, gencar menyosialisasikan program Gema Cermat. Gema Cermat merupakan kependekan dari Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat.
Dalam program itu, masyarakat diberi pemahaman tentang komposisi, indikasi, dosis dan cara pakai, sampai dengan efek samping dari obat yang pasien terima. Tahun 2019 ditargetkan sosialisasi Gema Cermat Puskesmas Tegalgubug dilakukan di 11 Desa di Kecamatan Arjawinangun, 25 sekolah dan 80 posyandu.
“Agar masyarakat dapat menggunakan obat dengan benar. Benar dari mulai mendapatkan, gunakan, simpan, dan buang obat. Atau disebutnya Dagu Sibu. Di awal tahun ini, baru 1 sekolah kita sosialsasi, yaitu di SMAN 1 Arjawinangun,” ujar dr Saturi S Farm Apt, PJ UKP Kefarmasian Laboratorium Puskesmas Tegalgubug.(ade)
Masyarakat harus waspada karena gejala awal penyakit demam berdarah dengue (DBD) tidak dapat terlihat. Sebab virus DBD mengalami evolusi
Redaktur & Reporter : Friederich
- 36 Orang di Sumsel Meninggal Akibat DBD, Waspada!
- Takeda Global Apresiasi Kepemimpinan Indonesia dalam Pencegahan-Penanggulangan DBD
- Cegah DBD Berulang Melalui Gerakan 3M Plus dan Vaksinasi
- Cegah DBD, Ribuan Keluarga Ikut Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk
- Setelah Kena DBD Orang jadi Kebal? Cermati Penjelasan Dokter Spesialis
- Innalillahi, 3 Pasien DBD Anak-Anak di Situbondo Meninggal Dunia