Waspada! Virus Marburg Belum Ada Obatnya, Pahami Gejala dan Cara Mencegahnya
Juga disarankan untuk tidak mengonsumsi daging hewan yang tidak diolah dan dimasak dengan baik.
Saat ini belum ada obat atau vaksin khusus untuk penyakit virus Marburg. Penderita perlu segera diisolasi dan diberikan penanganan intensif berupa cairan, nutrisi, serta obat untuk meredakan gejala yang dialami seperti demam, nyeri, dehidrasi, dan pendarahan.
“Pada penderita penyakit virus Marburg yang telah sembuh, virusnya masih dapat ditemukan di organ tertentu seperti cairan semen di testis atau cairan mata. Oleh karena itu, risiko penularan khususnya melalui hubungan seksual perlu diwaspadai selama 12 bulan sejak timbulnya gejala atau sampai dua kali pemeriksaan cairan semen hasilnya tidak terdeteksi (negatif) untuk virus Marburg,” ungkap dr. Johan.
Jumlah manusia yang terinfeksi virus Marburg tercatat masih belum sampai 600 di seluruh dunia, dibandingkan dengan Covid-19 yang telah menjangkiti ribuan orang hanya di Indonesia saja.
Walaupun demikian, dr. Johan tetap mengimbau masyarakat tetap waspada dan melakukan tindakan pencegahan agar dapat terhindar dari penyakit ini. (dil/jpnn)
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) mengajak masyarakat untuk semakin sadar tentang penyakit virus Marburg, yang saat ini tengah banyak diperbincangkan.
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- CDC: Kasus Norovirus di Amerika Serikat Terus Meningkat Tajam
- Mengenal Penyakit HFMD yang Sering Menyerang Anak, Ini Gejala yang Diwaspadai
- Terobosan Baru Kalbe Farma untuk Perawatan Luka Akibat Diabetes
- Mostrans dan SCI Perkuat Ilmu Teknologi Rantai Pasok
- Pentingnya Vaksin Sebelum Umrah, Jaga Diri dari Penyakit Menular