Waspada, WNI di Australia Nyaris Jadi Korban Penipuan Kantor Pajak Gadungan

Kantor Pajak Australia, atau Australian Tax Office (ATO) dan pihak berwenang lainnya telah memperingatkan warga di Australia untuk mewaspadai upaya penipuaan terkait pajak selama empat bulan ke depan.
Tahun keuangan di Australia berlangsung dari 1 Juli sampai 30 Juni, dan mulai 1 Juli sampai 31 Oktober adalah masa dimana warga harus membuat laporan pajak tahunan, yang dikenal dengan nama tax return.
Bagi mereka yang bekerja di Australia, majikan atau tempat bekerja akan membayar pajak ke ATO.
Di akhir tahun keuangan, para karyawan harus membuat laporan pendapatan keseluruhan per tahun, dan biasanya ada pajak yang dikembalikan.
Namun di masa-masa ini para penipu yang berasal dari dalam dan luar Australia, menurut ATO, meningkatkan kegiatan untuk mencari sasaran.
Ditelepon karena miliki utang pajak
Salah seorang warga Indonesia, Ian Lutfian yang tinggal di Brisbane, Queensland, hari Senin (8/7/2019) menerima panggilan yang mencoba untuk melakukan penipuan mengatasnamakan ATO.
"Tadi saya baru terima telpon dari 02 6173 1330, dimana di layar telepon tertulis dari Canberra." kata Ian kepada wartawan ABC Indonesia Sastra Wijaya.
"Waktu saya angkat langsung ada rekaman yang mengatakan dari ATO".
- Dunia Hari Ini: Ledakan Bus di Israel Diduga 'Serangan Teror'
- Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?
- Dunia Hari Ini: Pesawat Delta Air Terbalik, Tak Ada Korban Jiwa