Waspada, WNI di Australia Nyaris Jadi Korban Penipuan Kantor Pajak Gadungan
"Jadi ini bukan suara orang sebenarnya, namun hanya rekaman dari mesin." ujarnya.
Sama seperti banyak telepon dengan modus penipuan, Ian mendapat pesan bahwa dia memiliki utang pajak yang harus dibayarkan kepada kantor ATO dengan segera.
"Rekaman itu kemudian memberikan rincian nomer rekening bank dimana saya harus membayar tagihan pajak tersebut." kata Ian yang sudah tinggal di Brisbane sejak tahun 2003.
Jumlah uang yang diminta sekitar AU$ 2.000, atau lebih dari Rp 20 juta.
Meski baru pertama kalinya menerima panggilan telepon tersebut, Ian sejak awal sudah mengetahuinya sebagai usaha penipuan.
"Saya tahu karena saya bekerja di bidang keamanan siber di Departemen Perumahan dan Fasilitas Umum pemerintah negara bagian Queensland," jelasnya.
"Kita berulang kali juga mendapatkan surat berkala dari kepolisian memperingatakan model penipuan seperti ini." katanya lagi.
Menurut ATO, sebagian korban adalah mereka yang sudah lanjut usia, karena diancam akan dipanggil ke polisi jika tak membayar.
- Australia Menyelidiki Gelombang Kapal Pencuri Ikan dari Indonesia
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Mulai Mendeportasi Imigran Tak Berdokumen
- Ini Tanggapan Warga Indonesia di Amerika Setelah Pelantikan Presiden Trump
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Sesumbar Telah Memulai Zaman Keemasan Amerika Serikat
- Keputusan Meta Berhenti Bekerja Sama Dengan Tim Pengecek Fakta Dianggap Berisiko
- Dunia Hari Ini: Sandera Israel dan Palestina Dibebaskan Setelah 15 Bulan Perang di Jalur Gaza