Waspadai Adu Domba Rebutan Saham NNT
Selasa, 28 Juni 2011 – 12:32 WIB

Waspadai Adu Domba Rebutan Saham NNT
JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR Arif Budimanta mengingatkan Presiden SBY mewaspadai perseteruan panjang antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemrov NTB) soal siapa yang paling berhak dan paling ideal memiliki sisa divestasi 7 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT). Dengan penguasaan 2,2 persen saham tersebut, maka pemegang saham asing di NNT akan tetap menjadi pengendali perusahaan tambang emas dan tembaga di Sumbawa Barat, NTB. Artinya, filosofi divestasi yang memberikan kendali ke pihak nasional tidak tercapai dan saham 2,2 persen di Masbaga harus divestasikan kembali, ungkapnya.
"Dari berbagai media yang saya cermati terlihat upaya adu-domba atau devide et impera antara Menteri Keuangan dengan Pemprov NTB yang saya duga dilakukan pihak asing pemburu rente sehingga kepemilikan saham mayoritas sebanyak 51 persen PT NNT oleh pihak Indonesia, malah buyar," kata Arif. di Jakarta, Senin (27/6).
Baca Juga:
Ditengarai Arif, aksi korporasi yang terjadi pada 25 Juni 2010 yakni PT Pukuafu Indah telah menyelesaikan penjualan 2,2 persen saham NNT ke PT Indonesia Masbaga Investama (IMI) yang dananya juga berasal dari PT NNT, jelas akan membuat Indonesia tidak memiliki mayoritas saham dan sebaliknya pihak PT NNT menjadi pihak mayoritas.
Baca Juga:
JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR Arif Budimanta mengingatkan Presiden SBY mewaspadai perseteruan panjang antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi
BERITA TERKAIT
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang