Waspadai Ajakan Jihad ke Suriah, Jangan Terjebak

Waspadai Ajakan Jihad ke Suriah, Jangan Terjebak
Ketua Program Studi Kajian Terorisme Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia Muhamad Syauqillah. ANTARA/HO-Pusat Media Damai BNPT RI.

Karena itu dia ingin agar masyarakat Indonesia lebih cerdas menyikapi fenomena maraknya ajakan untuk berjihad ke luar negeri.

Syauqillah berpendapat berbagai ajakan yang menggunakan banyak jargon agama dan mampu menarik semangat orang awam untuk ikut berangkat sebenarnya hanya merugikan mereka yang terbujuk dan telah sampai di sana.

"Masyarakat Indonesia perlu kritis, karena hal yang sama juga telah terjadi dulu ketika Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) menyerukan banyak negara untuk bergabung dengan mereka," ucapnya.

Kala itu, katanya, banyak warga negara Indonesia yang terlanjur pergi ke sana dan selang beberapa lama kemudian terpaksa kembali karena yang dijumpai tidak sesuai dengan janji manis ISIS ketika mereka masih di tanah air.

Dengan demikian dia menilai keberangkatan banyak warga negara Indonesia ke Suriah hanya akan menimbulkan masalah baru.
Karena pada akhirnya mereka yang terlanjur pergi akan meminta pemerintah Indonesia untuk dipulangkan kembali.

Syauqillah lebih lanjut mengatakan berjihad ke Suriah bukan soal yang baik melawan yang jahat, tetapi beradunya kepentingan berbagai faksi yang ingin menguasai Suriah dengan mobilisasi simbol-simbol keagamaan.

“Hal yang perlu dicermati dari konflik di dalam negeri Suriah sendiri itu melibatkan berbagai macam kepentingan dengan narasinya masing-masing," kata Syauqillah.

Sebagai warga negara Indonesia, dia berharap masyarakat tidak terlibat dalam dinamika internal konflik di negara lain. (Antara/jpnn)


Masyarakat diminta untuk selalu waspadai ajakan berjihad ke Suriah, jangan sampai terjebak sehingga merugikan diri sendiri.


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News