Waspadai BBM, BI Rate Tetap 5,75 Persen
Jumat, 13 April 2012 – 05:50 WIB
JAKARTA - Batalnya rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat faktor pendorong inflasi mengendur. Bank Indonesia (BI) pun meresponsnya dengan mempertahankan BI rate di level 5,75 persen.
Gubernur BI Darmin Nasution mengatakan, tingkat BI rate tersebut masih konsisten dengan tekanan inflasi dari sisi fundamental ke depan yang diperkirakan masih relatif terkendali. "Namun, BI tetap mewaspadai risiko tekanan inflasi dari kebijakan terkait BBM," ujarnya usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Kamis (12/4).
Baca Juga:
Menurut Darmin, sepanjang triwulan I-2012 lalu, inflasi inti masih cenderung terkendali dan berada pada level yang relatif rendah, yakni 4,25 persen (yoy). Dia menyebut, sumber tekanan inflasi antara lain berasal dari rendahnya deflasi kelompok bahan pangan meskipun telah memasuki masa panen raya.
"Sementara itu, inflasi administered prices relatif rendah seiring dengan tidak adanya perubahan kebijakan dibidang harga komoditas strategis, yakni BBM," katanya.
JAKARTA - Batalnya rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat faktor pendorong inflasi mengendur. Bank Indonesia (BI) pun meresponsnya
BERITA TERKAIT
- Kemendes PDT akan Jalankan 12 Rencana Aksi, Salah Satunya Swasembada Pangan
- Ini Upaya Bea Cukai Memperbaiki Pelayanan dan Pengawasan Sepanjang 2020-2024
- InterSystems jadi Solusi Data Terintegrasi & GenAI untuk Institusi Kesehatan Indonesia
- BRI Life & BRI Research Institute Realisasikan Komitmen Membantu UMKM
- Konsistensi Menghadirkan Inovasi, Bank Raya Raih BUMN Award 2024
- Prabowo Bentuk Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi, Bahlil Ditunjuk Jadi Ketua