Waspadai BBM, BI Rate Tetap 5,75 Persen

Waspadai BBM, BI Rate Tetap 5,75 Persen
Waspadai BBM, BI Rate Tetap 5,75 Persen
Meski demikian, lanjut dia, terkait dengan potensi masih adanya kebijakan baru pemerintah di bidang BBM, seperti rencana pembatasan, maka BI akan terus mewaspadai ekspektasi inflasi. Namun, BI meyakini bahwa dampak kebijakan BBM terhadap inflasi akan bersifat temporer atau one-time shock. "Karena itu, jika ada kebijakan baru, maka BI akan mengambil langkah yang diperlukan untuk mengantisipasi dampak inflasi jangka pendek tersebut," ucapnya.

Sementara itu, terkait dengan perekonomian, Darmin mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan relatif tinggi di tengah risiko perlambatan ekonomi dunia tersebut dan kemungkinan ditempuhnya kebijakan Pemerintah terkait dengan BBM.

"Pada triwulan II-2012 pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 6,4 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan prakiraan pertumbuhan untuk triwulan I-2012 sebesar 6,5 persen. Tahun ini, pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih dapat mencapai kisaran 6,3 - 6,7 persen dan meningkat menjadi sekitar 6,4 - 6,8 persen pada tahun depan," jelasnya.

Adapun secara sektoral, BI memperkirakan seluruh sektor ekonomi masih akan tumbuh cukup tinggi, dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor transportasi dan komunikasi; lalu sektor perdagangan, hotel dan restoran; kemudian sektor bangunan atau properti.

JAKARTA - Batalnya rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat faktor pendorong inflasi mengendur. Bank Indonesia (BI) pun meresponsnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News