Waspadai Camilan Buat Hewan Peliharaan
jpnn.com - Rasanya tidak tega melihat tatapan memelas anjing kesayangan saat kita menikmati lezatnya es krim. Tidak jarang pula saat bermain kita memberikan jajanan apa saja yang sedang kita pegang saat itu. Padahal, tidak semua snack manusia baik untuk anjing.
Tidak ada pakem pemberian snack kepada hewan peliharaan kita. Pemberian makan yang teratur dengan komposisi yang tepat sebenarnya cukup untuk memenuhi kebutuhan. Hanya, ada kebutuhan lain yang bisa dipenuhi dengan memberikan camilan. Misalnya, saat melatih mereka dibutuhkan camilan sebagai pancingan.
Bonding anjing dan tuannya juga bisa dibangun dengan pemberian snack sebagai hadiah. Namun, sebagaimana dilansir sebuah situs kesehatan WebMD, pemberian camilan tidak boleh lebih dari 10 persen dari total kalori asupan yang diberikan. Takarannya, disesuaikan dengan individu anjing atau sesuai saran dokter hewan masing-masing.
’’Jika Anda tidak berhati-hati, camilan dapat menambah kalori yang melebihi batas normal,’’ kata Tami Pierce, DVM, dokter hewan di University of California. Hal itu sama dengan yang dijelaskan Prof Dr drh Mochamad Lazuardi MSi bahwa camilan bukan sesuatu yang wajib diberikan, namun hanya sebagai suplemen.
’’Sebagai penambah saja. Jika memang hewannya hiposuplemen pada zat atau vitamin tertentu, bisa saja suplemennya ditambah hingga 70 persen,’’ ungkapnya. Biasanya hewan yang membutuhkan banyak suplemen adalah induk yang sedang hamil atau sedang menyusui.
Pemilihan camilan pun seharusnya diperhatikan. Beberapa makanan manusia bisa berbahaya bagi anjing. Sebab, tingkat kepekaan dan respons setiap anjing berbeda. ’’Sebagian besar anjing tidak tahan terhadap cokelat yang mengandung theobromine, ada yang tidak bisa menerima B12, ada yang alergi terhadap dairy product,’’ jelas ketua Asosiasi Farmakologi dan Farmasi Veteriner Indonesia itu.
Kue yang manis seperti spiku atau cake juga tidak disarankan. Sebab, itu justru akan membuat anjing obesitas. Sistem pencernaan hewan berbeda dengan manusia.
Bahan-bahan yang bisa mereka cerna pun berbeda. Karena itu, menurut dia, pemilik harus berkonsultasi dengan dokter hewan supaya bisa memilah makanan yang dibeli instan atau diolah sendiri. ’’Jangan memberikan 100 persen makanan instan, berilah juga yang alami. Sebab, komposisi kimiawi makanan buatan tidak sestabil yang alami,’’ ungkapnya.
Rasanya tidak tega melihat tatapan memelas anjing kesayangan saat kita menikmati lezatnya es krim. Tidak jarang pula saat bermain kita memberikan
- Ikhtiar Yakes Pertamina Bangun Ekosistem Layanan Kesehatan Berkelanjutan
- 6 Khasiat Susu Almond, Bikin Tulang Makin Kuat
- Waspada, Ini 5 Bahaya Minum Air Kelapa Saat Sedang Haid
- 2 Koleksi Panel Dinding Rumah Bergaya Alami Diluncurkan
- Jutaan Ton Sampah Plastik Cemari Lingkungan, Kondisi TPA Mengkhawatirkan
- Hadirkan Kesegaran Sehat, Healthy Drink Pikat Pengunjung BFA Surabaya