Waspadai Daging Glonggongan dan Ayam Bangkai
Rabu, 13 Juli 2011 – 08:40 WIB
MALANG - Problem rutin tahunan setiap menjelang ramadhan, tingginya tingkat konsumsi daging kerap dimanfaatkan pedagang nakal dengan menjual daging glonggongan. Karenanya, Guru besar bidang ilmu teknologi hasil ternak Universitas Brawijaya (UB) Malang, Djalal Rosyidi mengingatkan masyarakat untuk tetap berhati-hati dengan maraknya daging glonggongan hingga ayam bangkai yang biasa marak menjelang Ramadan. "Ini mengindikasikan bahwa keberadaan keamanan pangan di masyarakat sangat memprihatinkan," ujarnya. Meski pemerintah sangat berperan, namun menurutnya pengawasan yang paling efektif adalah pengawasan yang dilakukan oleh konsumen. "Karena konsumenlah yang mengambil keputusan untuk membeli dan mengkonsumsi pangan nabati dan hewani," imbuhnya.
Djalal juga meminta pemerintah terutama dinas terkait meningkatkan pengawasan lebih ketat pada bulan-bulan ini. Pria yang hari ini menyampaikan pidato ilmiah pengukuhan guru besarnya berjudul Beberapa Kasus Bahan Pangan Asal ternak (bahaya dan solusinya) itu mengakui sejak beberapa tahun terakhir ini berbagai isu mengenai keamanan pangan sering muncul dan menimbulkan keprihatinan.
”Masyarakat sebagai konsumen berhak mendapatkan daging yang aman untuk dikonsumsi,” tegasnya, seperti diberitakan Malang Post (Grup JPNN). Dia juga mengingatkan seringnya muncul kasus-kasus keracunan dan penyakit karena mengkonsumsi makanan asal ternak seperti daging, susu, telur sangat sering terjadi di masyarakat.
Baca Juga:
MALANG - Problem rutin tahunan setiap menjelang ramadhan, tingginya tingkat konsumsi daging kerap dimanfaatkan pedagang nakal dengan menjual daging
BERITA TERKAIT
- Menjelang Munas DEKOPIN, Siapa yang Layak Memimpin?
- Perluas Layanan, ACC Buka Kantor Cabang Syariah di Gorontalo
- BTN Gelar Ajang Kompetisi Housingpreneur, Total Hadiah Rp 1 Miliar
- Catat, Ini Soft Skill Utama Agar Siap Bersaing di Era Digital
- Peternak Minta Presiden Buatkan Perpres untuk Industri Wajib Serap Susu dari Produsen Lokal
- 5 Langkah Melindungi Data Pribadi saat Transaksi Digital