Waspadai Daging Glonggongan dan Ayam Bangkai
Rabu, 13 Juli 2011 – 08:40 WIB
Ditegaskan, pengamanan daging mutlak dilakukan untuk menjamin masyarakat sebagai konsumen yang mendapatkan daging aman untuk dikonsumsi. Kepala Lab Teknologi Daging FP UB ini mengingatkan meski banyak kasus yang membahayakan konsumen, namun bukan berarti konsumsi daging dan bahan pangan asal ternak lainnya harus dikurangi. Apalagi saat ini banyak yang beranggapan bahwa pangan asal ternak merupakan pangan sumber lemak dan kolesterol yang sangat membahayakan kesehatan.
Baca Juga:
”Ada salah persepsi di masyarakat yang bisa berpengaruh terhadap konsumsi bahan pangan asal ternak, oleh sebab itu perlu pemberian informasi yang positif,” ujarnya. Pasalnya, hingga saat ini tingkat konsumsi bahan pangan asal ternak masyarakat Indonesia rendah sehingga perlu ditingkatkan, bukan malah dikurangi.
Dia juga menjelaskan, kolesterol dari hasil ternak yang dikhawatirkan mengganggu kesehatan tidak sepenuhnya benar. Karena tubuh memerlukan lemak dan kolesterol dalam jumlah tertentu untuk proses metabolisme. "Konsumsi kolesterol tetap dibutuhkan dalam jumlah terbatas, yaitu tidak melebihi 250 mg per hari," terangnya.(oci/eno/sam/jpnn)
MALANG - Problem rutin tahunan setiap menjelang ramadhan, tingginya tingkat konsumsi daging kerap dimanfaatkan pedagang nakal dengan menjual daging
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bank Mandiri Bersama 3 BUMN Salurkan Bantuan bagi Putra Putri TNI & Polri
- Ini Tujuan Bea Cukai Berpartisipasi dalam Program Pemberdayaan UMKM di Indonesia
- Grup RS Siloam Punya Dewan Komisaris dan Direksi Baru
- Mantap! Epson Borong Penghargaan di Ajang Good Design Awards 2024
- Menjelang Munas DEKOPIN, Siapa yang Layak Memimpin?
- Perluas Layanan, ACC Buka Kantor Cabang Syariah di Gorontalo