Waspadai Dimensi yang Bisa Memecah Belah Persatuan Bangsa
Meliputi dimensi geografi, demografi, sumber daya alam, hingga sektor ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.
Peria kelahiran Jakarta, 10 Mei 1962 ini juga menyoroti maraknya faham radikalisasi yang diwaspadai pada sisi ideologi. Paham ini merupakan ancaman krusial bagi negara. Sasaran utama penyebaran paham ini ialah generasi muda Indonesia.
"Derasnya arus informasi di dunia maya ini berdampak pada pesatnya penyebaran paham radikalisme di Indonesia. Karena selama ini banyak sekali informasi radikal dari dunia maya yang mudah diakses oleh semua kalangan, termasuk di antaranya anak-anak," ujarnya.
Dirinya juga menjelaskan bagaimana parahnya faham radikalisme dan terorisme masuk ke dalam ideologi-ideologi masyarakat terutama para generasi muda bangsa baik dari usia dini hingga dewasa. Untuk itu, berbagai pencegahan harus dilakukan agar menangkal masuknya ideologi yang menyimpang dari Pancasila.
“Saat ini, paham terorisme dan radikalisme terus berkembang di Indonesia dan hal ini dinilai sangat berbahaya. Peran dari masyarakat tentu sangat kami butuhkan dalam menangkal paham tersebut masuk terlalu dalam ke warga negara Indonesia. Pemahaman konsep jihad, khilafah dan takfiri yang keliru yang selalu digembor-gemborkan kelompok radikal menjadi tantangan bagi kita semua,” tuturnya.
Di hadapan pegawai di lingkungan Kementan tersebut pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Sestama Lemhanan) ini juga pun mengutip berbagai survei terkait penyebaran faham radikalisme di Indonesia.
Survei dari Wahid Foundation pada tahun 2016 ini juga melaporkan sekitar 72 persen masyarakat Indonesia menolak radikalisme. Selain itu, sekitar 7,7 persen menyatakan berpartisipasi dalam radikalisme, dan 0,4 persen menyatakan pernah terlibat dalam kegiatan radikalisme.
Survei tersebut menyasar pada responden 150 juta masyarakat Indonesia yang beragama Islam. Jika dikalkulasikan, maka nilai 7,7 persen tersebut setara dengan 11,5 juta jiwa. Sedangkan 0,4 persen setara dengan 600 ribu jiwa.
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Suhardi Alius mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mewaspadai berbagai dimensi
- 410 Personel Brimob Terima Satya Lencana Dharma Nugraha, Penghargaan Apakah Itu?
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
- IMDE Gelar Kuliah Umum Bertema Tips dan Trik Wawancara Tokoh
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya