Waspadai Ekses Krisis Dunia
Rabu, 12 November 2008 – 16:17 WIB
DPD, lanjutnya, telah meminta Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga agar menggerakkan sektor riil dengan memperhitungkan inflasi yang cenderung menurun saat ini. Penjaminan penuh (full guarantee) BI justru akan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dana dan bertransaksi di bank.
Baca Juga:
Sementara Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Ketut Suardana Linggih mengingatkan depresiasi nilai tukar mata uang termasuk faktor yang mempengaruhi tingginya inflasi. BI diharapkan berusaha keras menjaga stabilitas nilai tukar karena pergerakan kurs dollar menguat sementara kurs rupiah melemah selama krisis. “Terjadilah anomali,” ujarnya.
Seluruh stimulus ekonomi diharapkan berdampak positif terhadap sektor riil untuk menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK) dan kebangkrutan perusahaan-perusahaan kecil dan menengah.
Indonesia sendiri belum terlepas sepenuhnya dari krisis karena sektor riil masih terseok-seok ditandai dengan pertumbuhan sektor perdagangan, pertambangan, dan pertanian yang kecil. “Kalau stimulus dikeluarkan akan menurunkan kurs rupiah terhadap dollar,” katanya.
Selain menggerakkan ekonomi, stimulus ekonomi juga diharapkan mengantisipasi perubahan prioritas alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Bagaimana mungkin sektor riil akan bergerak apabila Rp220 triliun APBN dihabiskan untuk subsidi energi dan Rp80 triliun untuk infrastruktur.
JAKARTA - Kendati indikator ekonomi makro semakin membaik, dampak rambatan krisis ekonomi dan keuangan dunia yang terjadi sekarang harus tetap diantisipasi
BERITA TERKAIT
- 3 Kado dari Mendikdasmen Abdul Mu'ti untuk Para Guru ASN & Honorer, Alhamdulillah
- Judi Online Kini Menyasar Komunitas Motor di Kepri
- Ratusan Burung Pipit Mati Tersambar Petir di Bandara Ngurah Rai
- 4 Lokasi Penyitaan Uang Haram Rohidin Mersyah, Nomor 1 Wow
- Begini Rohidin Mersyah Peras Anak Buah, Honor Guru Disunat
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 25 November 2024, Hujan Merata