Waspadai Gempa, Tutup Sementara PLTN Hamaoka
Selasa, 10 Mei 2011 – 10:10 WIB
TOKYO - Jepang agaknya tak ingin mimpi buruk krisis nuklir akibat gempa dan tsunami pada 11 Maret lalu terus terulang. Pemerintah Negeri Sakura itu memutuskan untuk menutup sementara (PLTN) Hamaoka, barat daya Tokyo, kemarin (9/5). Langkah itu diambil setelah muncul prediksi bahwa akan terjadi gempa dan tsunami skala besar kembali dalam waktu dekat. Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Naoto Kan meminta agar PLTN yang berada di dekat lempeng tektonik rawan gempa tersebut ditutup. Para ahli gempa vulkanis sejak lama telah memperingatkan bahwa gempa berkekuatan besar akan terjadi di wilayah Tokai, sebelah barat daya Tokyo. Di kawasan itu, PLTN Hamaoka berada. Lokasinya hanya berjarak 200 kilometer dari Tokyo.
Chubu Electric Power Co. (Chubu), perusahaan operator PLTN Hamaoka, telah menyetujui keputusan pemerintah tersebut. "Kami memutuskan menghentikan sementara operasional reaktor 4 dan 5 sekaligus menunda dimulainya pengoperasian reaktor 3," terang Presiden Chubu Electric Akihisa Mizuona.
"Kami sadar bahwa permintaan perdana menteri sangat serius," tambahnya. Dia mengumumkan keputusan itu setelah mengadakan rapat khusus tim internal perusahaan. Dia juga berjanji akan memberlakukan prosedur yang ketat untuk menghadapi ancaman tsunami dan menjelaskan semua langkah kepada masyarakat untuk meningkatkan kepercayaan publik.
Baca Juga:
TOKYO - Jepang agaknya tak ingin mimpi buruk krisis nuklir akibat gempa dan tsunami pada 11 Maret lalu terus terulang. Pemerintah Negeri Sakura itu
BERITA TERKAIT
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Waka MPR Sebut Usulan Trump soal Relokasi Warga Gaza sebagai Upaya Pembersihan Etnis
- Hamas Anggap Pertukaran Tawanan dengan Israel Kemenangan Bersejarah
- Ancaman Trump Berhasil, Kolombia Turuti Kemauan AS soal Imigran Ilegal