Waspadai Kasus Penjualan Anak di Pedesaan
Senin, 25 Juni 2012 – 08:51 WIB

Waspadai Kasus Penjualan Anak di Pedesaan
DEMAK - Kasus penjualan belakangan ini kian marak. Kasus yang kerap terjadi di desa-desa tersebut disebabkan karena faktor kemiskinan yang menghimpit. Untuk itu, harus ada upaya pencegahan sejak dini.
"Jangan sampai kita kasus penjualan anak terjadi, seperti yang sering terjadi di India dan Bangladesh. Di sana, kasus penjualan anak, eksploitasi anak banyak sekali terjadi. Bahkan, kasus penjualan organ tubuh sudah tak asing lagi. Kasus seperti ini jangan sampai terjadi di Indonesia. Karena itu, harus ada upaya pencegahan sejak dini," tandas staf Ditjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Maskur, di sela mengisi seminar bertajuk "Mencegah Budaya Eksploitasi Anak di Pedesaan"Â yang digelar Pusat Jaringan Aksi Bangun Desa Demak (Puja Desa) kerjasama dengan Dirjen Kesbangpol, di Gedung Pramuka, kemarin.
Baca Juga:
Menurut Maskur, anak harus dijaga demi kelangsungan generasi Indonesia yang lebih baik. Dia menegaskan, peran pemerintah daerah sangat penting.
"Kasus eksploitasi anak ini bisa terjadi karena tidak optimalnya kerjasama antara pihak terkait. Bahkan, akibat data yang tidak valid, anak yang semestinya masih di bawah umur bisa lolos dipekerjakan di luar negeri. Bahkan, imigrasi pun tidak tahu. Ini harus diketahui bersama jangan sampai kasus penjualan anak terjadi di negeri ini," katanya mengingatkan.
DEMAK - Kasus penjualan belakangan ini kian marak. Kasus yang kerap terjadi di desa-desa tersebut disebabkan karena faktor kemiskinan yang menghimpit.
BERITA TERKAIT
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung