Waspadai Kedaulatan Jaringan Backbone Nasional!
Kedaulatan cyber dalam NKRI hanya akan terwujud jika PT Telkom tampil menjadi jaringan broadband nasional dengan sistem backup yang memadai. Sehingga Google dan semuanya menyewa saluran kepada Telkom. “Sayang jika kita terlambat mengantisipasi tren ini,” tegasnya.
Karena itu, Nonot menambahkan, pemerintah perlu segera melakukan pendataan dan penataan jaringan broadband nasional. Selain sharing backbone nasional, kebijakan network sharing pada jaringan akses fixed dan mobile perlu segera diterapkan. Sharing BTS utk mobile services dan sharing FTTH (open-access) untuk fixed services akan sangat meningkatkan efisiensi, integrasi & kualitas jaringan, kelayakan investasi, dan percepatan gelaran broadband nasional.
Nonot menilai, jika Telkom menolak untuk menjadi single backbone nasional, maka pasti akan muncul kompetitor dan ini sudah terjadi meski masih belum besar dampaknya.
“Andai saja para pemain backbone yang ada (seperti Moratel, Biznet, Icon+, Pegascom, Linknet, MNC, dan lainnya) sadar bersatu memadukan jaringan backbonenya, tentu akan menjadi pesaing yang berat bagi Telkom (divisi wholesale). Telkom akan bisa terdampak jika hanya berdua dengan Telkomsel,” ucapnya.
Sementara ratusan ISP, lembaga penyiaran, BWA, dan Operator selular selain Telkomsel akan terdorong menyatu di jaringan backbone Google Nusantara. “Jangan sampai peluang untuk menguasai jaringan backbone nasional menjadi lewat dan sirna,” pungkasnya. (rl/sam/jpnn)
JAKARTA – Nonot Harsono, Komisioner BRTI periode 2009-2015, mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai kedaulatan jaringan backbone broadband
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Erwin Aksa: Persiapan Rapimnas Kadin 2024 Berjalan Baik dan Sesuai Rencana
- Ruas Falah Dukung MIND ID Mengakselerasi Pembangunan SGAR Mempawah Fase II
- Toshiba Berbagi Tips Menjaga Kebersihan Dispenser
- Gelar Operasi Gempur II, Bea Cukai Ajak Masyarakat Berantas Rokok Ilegal
- Pegadaian 123 Go! Bersiap Meluas dengan Bank Emas
- Kadin Luncurkan White Paper, Strategi Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%