Waspadai Kehadiran AS di Natuna

Insiden Penerobosan Perairan RI oleh Kapal Perang AS

Waspadai Kehadiran AS di Natuna
Waspadai Kehadiran AS di Natuna
JAKARTA – Melintasnya enam kapal perang AS di perairan Natuna pada Selasa (23/6) lalu mendapat tanggapan serius. Sebab, hal ini mengindikasikan wilayah di Laut China Selatan termasuk di perairan Natuna memiliki nilai strategis dari sisi geopolitik internasional.

Anggota Komisi Pertahanan DPR, Andreas Pariera mengatakan, pemerintah sebaiknya tidak menganggap sepele melintasnya enam kapal perang AS itu. Sebab, peristiwa itu  semakin menunjukkan bahwa perairan Natuna memiliki nilai geopolitik yang tinggi. “Karena di sana ada banyak sumber energi, ada sumber daya alam yang sebenarnya menjadi incaran banyak Negara. Konsentrasi kekuatan militer kita perlu diarahkan ke sana (Natuna),” cetus Pariera saat dihubungi per telepon, Kamis (25/6).

Sebelumnya diberitakan, pada Selasa (23/6) lalu kapal induk AS USS Ronald Reagan yang diiringi lima kapal perang memasuki perairan antara Pulau Subi dan Pulau laut di wilayah Natuna. Iring-iringan kapal perang itu melintas di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) itu terpantau oleh radar milik TNI AU, yang laungsung ditindaklanjuti dengan pesawat intai milik TNI AU.

Menurut Pariera, saat ini banyak negara yang berkepentingan di wilayah Laut China Selatan. Apalagi, lanjutnya, konflik kepemilikan Pulau Spratly yang diperebutkan China Filipina, Vietnam dan Taiwan belum juga tuntas.

JAKARTA – Melintasnya enam kapal perang AS di perairan Natuna pada Selasa (23/6) lalu mendapat tanggapan serius. Sebab, hal ini mengindikasikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News