Waspadai Kemungkinan Teroris Ledakkan Bom Jarak Jauh pada 22 Mei
Untuk ring keempat di sepanjang jalan menuju KPU. Dedi menjelaskan, pola pengamanan berlipat ini memang ditujuan mengantisipasi kemungkinan aksi teror. ”Kami telah persiapkan semuanya,” paparnya.
Menurutnya, pengamanan terhadap pengumuman hasil pemilu bukan hanya saat 22 Mei, namun rangkaian penangkapan terhadap terduga teroris juga salah satu caranya. ”Karena memang mereka memantau itu,” jelasnya.
BACA JUGA: FPI Akan Kerahkan Ribuan Pengacara, Begini Respons Brigjen Dedi
Kelompok JAD Bekasi ini memang secara khusus ingin beraksi menggunakan momentum people power atau aksi unjuk rasa pemilu. Maka, sangat mungkin anggotanya yang masih berkeliaran dengan jumlah belasan itu memonitor keadaan. ”Kelompok ini karakternya begitu,” urainya.
Sebelumnya, masih ada peluang anggota kelompok tersebut memiliki kemampuan merakit bom atau malah lebih ngeri lagi, masih membawa bom hasil rakitan EY. Bom rakitan milik EY itu bisa dipicu dengan jarak jauh melalui jaringan wifi. (idr)
Kendati kelompok JAD terungkap dengan tertangkapnya terduga teroris EY dan YM, namun pengamanan pengumuman hasil Pemilu pada 22 Mei tetap ketat.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Densus 88 Bubarkan Jamaah Islamiyah, Ormas yang Pernah Ledakkan HKBP Hangtuah Pekanbaru
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Teroris di Batu Menyiapkan Bom Berdaya Ledak Tinggi Untuk Bunuh Diri
- Teroris yang Ditangkap di Batu Berencana Mengebom Tempat Ibadah
- Jemaah Islamiyah Membubarkan Diri, Para Petinggi Menyatakan Ingin Kembali Pada UU Indonesia