Waspadai Korupsi Calon Incumbent
Pilkada 2010
Kamis, 07 Januari 2010 – 15:57 WIB
JAKARTA– Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW, Ibrahim Fahmi Badoh menyebutkan pelung korupsi dalam pilkada 2010 ini akan lebih besar terjadi jika diikuti oleh calon incumbent. Menurutnya, diskresi yang melekat pada calon incumbent berpotensi untuk menggunakan uang negara, memanipulasi dana kampanye dan melakukan politik uang. Modus penggunaan APBD untuk pemenangan Pilkada terjadi dalam bentuk penggunaan program populis seperti alokasi dana bantuan langsung, program kesehatan gratis, sembako murah, raskin dan lainnya. Termasuk program titipan yang ada di Dinas dan proyek sosialisasi di KPUD.
"Potensi korupsi Pilkada terutama akan sangat marak terjadi di daerah yang diikuti oleh calon incumbent," kata Ibrahim pada jumpa pers di Kantor ICW, Jalan Kalibata Dalam Timur, Jakarta, Kamis (7/1).
Baca Juga:
Ditambahkan, bentuk korupsi calon incumbent itu berupa penggunaan dana Bantuan Sosial (Bansos), dana hibah, dan dana tak terduga atau taktis yang ada pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Baca Juga:
JAKARTA– Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW, Ibrahim Fahmi Badoh menyebutkan pelung korupsi dalam pilkada 2010 ini akan lebih besar terjadi
BERITA TERKAIT
- Jaksa Agung ST Burhanuddin Soal Jaksa yang Terlibat Judol Hanya Iseng-Iseng, Astaga!
- Pordasi Era Kepemimpinan Aryo Djojohadikusumo Siap Kirim Atlet ke Olimpiade LA 2028
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Trisya Suherman: Lukisan Go Green Taruparwa Bisa jadi Penyemangat Para CEO
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024