Waspadai Kosmetik Berbahaya

Terbanyak di Jakarta - Surabaya, Pemutih Kulit Mengandung Air Raksa

Waspadai Kosmetik Berbahaya
Waspadai Kosmetik Berbahaya

Lantas, apa tindak lanjut dari temuan itu? Bahdar mengatakan bahwa dari hasil temuan sepanjang semester I 2013, pihak­nya melakukan peringatan pada 680 sarana (apotek, toko, dan tempat lain yang menjual produk kosmetik) serta mengamankan atau memusnahkan 44.777 pieces kosmetik. Lalu, ada 6 sarana yang direkomendasikan untuk ditutup sementara, dan 4 sarana yang ditindaklanjuti melalui jalur hukum.

Terkait masih banyaknya kosmetik berbahaya yang beredar, Bahdar mengimbau masyarakat lebih waspada. Dia mengimbau agar masyarakat tidak menggunakan kosmetik dengan kemasan rusak. Tujuannya, agar tidak terjadi efek buruk pada kulit.

Dia juga minta masyarakat mengawasi penggunaan kosmetik secara mandiri. Jika muncul reaksi apapun setelah menggunakan kosmetik, pemakaian kosmetik harus segera dihentikan. "Lalu, segera ke dokter," sarannya.

Dia juga menyebut anggapan salah kaprah bahwa reaksi yang muncul pada kulit setelah memakai kosmetik merupakan tanda bahan aktif di dalamnya bekerja. Dia mencontohkan kosmetik dengan kandungan alpha hydroxy-acid (AHA). Setelah menggunakan kosmetik itu, seseorang tidak disarankan terkena panas.

"Kalau panas-panasan, kulit bisa menghitam. Ujung-ujungnya, kena kanker," cetusnya.

Jadi, peringatan harus dipatuhi. Termasuk, krim malam yang sebaiknya tidak digunakan di siang hari. Bahdar mengimbau masyarakat tidak terjebak dengan harga. Semakin mahal harga kosmetik, tidak berarti semakin aman untuk kulit.

Masyarakat, lanjut dia, juga harus lebih berhati-hati. Apalagi, kemasan maupun label kosmetik sulit dibedakan dengan produk asli. Dia menyarankan, sebelum menggunakan kosmetik, dicoba lebih dulu di belakang telinga. "Kalau alergi, iritasi atau mengelupas di kulit, segera hentikan," tegasnya. (puj/hen/dwi)


JAKARTA - Wilayah Jakarta rupanya menjadi sarang berbagai produk kosmetik berbahaya. Keberadaan kosmetik berbahaya itu cukup meresahkan masyarakat.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News