Waspadai Kredit Macet 2009
Selasa, 09 Desember 2008 – 19:36 WIB
JAKARTA—Krisis global yang berimbas pada perekonomian Indonesia dikhawatirkan akan menambah jumlah kredit bermasalah. Perbankan pun diminta melakukan antisipasi menyusul memburuknya perekonomian global yang bisa memicu peningkatan risiko kredit ke depan. "Krisis keuangan ini akan terasa sekali pada 2009. Kredit macet atau NPL (non performing loan) diperkirakan naik karena banyak nasabah yang kehilangan kemampuan membayar," kata Gubernur Bank Indonesia Boediono dalam rapat dengan Komisi XI DPR di Gedung Senayan, Selasa (9/12). Menanggapi itu, anggota Komisi XI Dradjad Wibowo mengatakan ada tiga sektor yang perlu diwaspadai bank akan timbulnya NPL yakni perkebunan khususnya CPO, pertambangan dan properti. "Tiga sektor itu paling rentan dengan krisis. Selain itu harus diwaspadai juga kredit konsumsi khususnya sepeda motor," ujarnya.
Baca Juga:
Logikanya, dengan akan adanya PHK besar-besaran pada 2009, otomatis banyak yang mengalami kesulitan likuiditas. Karena itu bank harus
mengantisipasi dengan memperlunak term pembayarannya agar NPL tidak terjadi. Dia memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan pada 2009 hanya mencapai 15-18 persen, dengan pertumbuhan ekonomi empat sampai 4,5 persen. Angka ini dirasa cukup bagus di tengah kondisi ekonomi yang melambat.
JAKARTA—Krisis global yang berimbas pada perekonomian Indonesia dikhawatirkan akan menambah jumlah kredit bermasalah. Perbankan pun diminta
BERITA TERKAIT
- BRI Life Bayarkan Total Klaim dan Manfaat Sebesar Rp 2,88 Triliun
- Menko Airlangga Groundbreaking Pabrik Baterai EV Ramah Lingkungan Pertama di Indonesia
- Lewat Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah, PT BLI Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- PAM JAYA Beri Kompensasi ke Pelanggan Terdampak Gangguan Suplai IPA Hutan Kota
- Menteri Teten Dorong Pengembangan Produk Kratom
- Pertamina UMK Academy Raih Penghargaan Marketeers Editor’s Choice Award 2024