Waspadai MLM Haji dan Umrah
Sabtu, 02 April 2011 – 05:05 WIB
JAKARTA - Tingginya antusiasme umat Islam di Indonesia untuk menunaikan haji dan umrah menjadi modus baru bagi tindakan kriminalitas. Kementerian Agama (Kemenag) memeringatkan umat Islam di daerah untuk mewaspadai penyelenggaraan haji dan umrah dengan sistem multilevel marketing (MLM)
"Karena sistem yang banyak berkembang belakangan ini memiliki potensi penipuan yang sering dimanfaatkan oknum kriminal," ujar Direktur Pembinaan Haji Kemenag Ahmad Kartono di depan peserta pembekalan dan sosialisasi penyelenggara ibadah haji khusus di Jakarta, Jumat (1/4) kemarin.
Baca Juga:
Kartono mengingatkan masyarakat agar tidak terpikat oleh penyelenggara ibadah haji atau umrah dengan sistem berantai tersebut. Kemenag telah mendapat banyak laporan terkait tindak kriminalitas ini. Biasanya ada pihak yang mengumbar janji memberangkatkan umrah dengan modal Rp 2,5 juta sedangkan biaya haji Rp 5 juta dengan cara berantai atau arisan.
Walau kesan penipuan sangat kentara namun minat masyarakat menunaikan ibadah umrah atau haji membuat banyak warga yang tertipu. "Padahal dengan cara berantai atau arisan ini lebih banyak orang yang sudah tertipu," kata dia.
JAKARTA - Tingginya antusiasme umat Islam di Indonesia untuk menunaikan haji dan umrah menjadi modus baru bagi tindakan kriminalitas. Kementerian
BERITA TERKAIT
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda
- Bea Cukai & Polda Sumut Temukan 30 Kg Sabu-sabu di Sampan Nelayan, Begini Kronologinya
- Mantan Menkominfo Budi Arie Adukan Tempo ke Dewan Pers
- Mendes Yandri Sarankan Agar Desa Wisata Bisa Tonjolkan Ciri Khas Daerahnya
- Menjelang HGN 2024, Ini Permintaan Khusus Mendikdasmen Abdul Mu'ti kepada Guru
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sebut Penempatan Guru PPPK Tidak Bisa Pakai Permen