Waspadai MLM Haji dan Umrah
Sabtu, 02 April 2011 – 05:05 WIB
Ketua Umum Himpunan Muslim Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH) Baluki Ahmad menambahkan, modus lain juga dimiliki biro perjalanan palsu untuk menggaet calon jamaah haji melalui MLM. Mereka, mengumpulkan masyarakat dengan iming-iming biaya murah bisa pergi haji. Padahal biro itu tidak berizinnya. "Ujung-ujungya duit dibawa kabur," kata dia.
Baluki berharap masyarakat tidak terbujuk travel yang menawarkan paket perjalanan haji dan umroh dengan biaya semurah mungkin. Sebab, saat ini sudah tidak masuk akal dengan melihat kondisi eksternal, seperti naiknya biaya penginapan, transportasi dan juga harga minyak mentah dunia.
"MLM seperti money game. Ini masukan kita ke Kemenag karena kami diayomi undang-undang, harus dapat perlindungan," tegas Baluki.
Kartono menyampaikan, tahun ini kuota jamaah haji khusus adalah 17 ribu orang. Namum jumlah itu masih bisa bertambah mengingat biasanya Kerajaan Arab Saudi memberikan kuota tambahan di waktu-waktu jelang musim haji. Karena itu apabila ada tambahan kuota haji maka pemerintah akan mengalokasikan bagi haji khusus.
JAKARTA - Tingginya antusiasme umat Islam di Indonesia untuk menunaikan haji dan umrah menjadi modus baru bagi tindakan kriminalitas. Kementerian
BERITA TERKAIT
- Gaji PPPK Paruh Waktu Rp 3,8 Juta, Jam Kerja Part Time Belum Jelas
- Peradi Masih jadi Pilihan Utama Calon Advokat Untuk Ikuti PKPA
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan