Waspadai Penyakit Autoimun, Kenali Gejalanya, Ternyata

Waspadai Penyakit Autoimun, Kenali Gejalanya, Ternyata
Petugas sedang memeriksa ANA Immunofluorescence. Foto: Klinik CITO

Sejumlah faktor bisa meningkatkan risiko orang terkena autoimun.

Perempuan biasanya memiliki riwayat autoimun di keluarga, kebiasaan merokok, dan sering mengonsumsi obat.

Terpapar bahan kimia atau cahaya matahari dan infeksi bakteri atau virus bisa meningkatkan risiko terkena autoimun.

Namun, Anda tidak perlu khawatir. Ada cara ampuh untuk mendeteksi autoimun dengan tepat, yakni mengecek kondisi tubuh ke laboratorium seperti Klinik CITO.

“CITO terus mengembangkan pemeriksaan di bidang autoimun agar bisa tertangani dan dapat dimonitor dengan baik," kata Direktur Utama Laboratorium Klinik CITO Dyah Anggraeni dalam webinar Comprehensive Autoimun Management bersama IDI Kota Semarang dan Perhimpunan Reumatologi Indonesia pada Jumat (14/1).

Laboratorium Klinik CITO bisa mengerjakan beberapa parameter autoimun dan rematik.

Di antaranya, ANA Immunofluorescence, ANA Profile, Ana Elisa, Sel LE (Lupus Erythematosus), LE Tes, Anti Ds DNA, IgM/IgG ACA, IgM/IgG B2GPI, dan Anti-CCP.

Dyah menyarankan seseorang yang mengalami gejala mirip autoimun untuk secepatnya memeriksakan diri ke dokter.

Anda harus mewaspadai penyakit autoimun dan gejalanya seperti kelelahan, ruam kulit, otot pegal, dan demam ringan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News