Waspadai Penyakit Baru Berbahaya, 25 Orang Meninggal dari 42 Kasus di DKI
Widyastuti menjelaskan, untuk anak-anak kecukupan air berbeda dengan dewasa yang minimal disarankan minum delapan gelas berukuran 230 mililiter per hari atau sekitar dua liter air.
"Kalau bayi, anak-anak (kecukupan air) disesuaikan ukuran berat badannya," katanya.
Selain itu, dia mengimbau orang tua menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat kepada anak.
Dinas Kesehatan DKI menjelaskan, gejala awal gangguan ginjal akut misterius di antaranya demam, diare dan muntah serta batuk dan pilek.
Kemudian, gejala lanjutan di antaranya jumlah urine dan frekuensi buang air kecil berkurang, badan membengkak, penurunan kesadaran dan sesak nafas.
Jika ditemukan gejala demam, diare, muntah dan frekuensi buang air kecil berkurang, Dinas Kesehatan DKI mengimbau sebaiknya dalam 12 jam harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan.
"Makin cepat terdeteksi, makin baik perbaikan penyakit jika ditangani khusus," katanya.
Adapun langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah gangguan ginjal di antaranya dengan mencukupi kebutuhan cairan harian sesuai usia, konsumsi makanan lengkap dan gizi seimbang.
Masyarakat diminta mewaspadai munculnya penyakit baru berbahaya dan misterius, 25 orang meninggal dari temuan 42 kasus di DKI Jakarta.
- Hadir dengan Wajah Baru, Layanan Jak-Anter Beri Kemudahan Bagi Klien ODHIV
- Waduh, Ratusan Ribu Orang di Jakarta Masih BAB Sembarangan
- Kasus Gagal Ginjal Anak Terus Meningkat, Dinkes: Hanya Ada 3 Dokter Spesialis di Jakarta
- Anak Bangsa Banyak yang Mati, DPR Minta Polisi Seret Oknum BPOM yang Lalai Bertugas
- Dinkes DKI Jakarta: 135 Anak Terkena Gagal Ginjal Akut Misterius
- Obat Gagal Ginjal Akut Akan Diberikan Secara Gratis