Waspadai Risiko Berbagai Penyakit Akibat Kualitas Tidur Buruk
"Masalah medis seperti depresi, alzheimer, parkinson, kondisi menopause, dan nyeri sendi otot juga dapat menyebabkan gangguan tidur," ujar dr. Pukovisa.
Gangguan tidur ini, ujar dr. Pukovisa, diperburuk dengan adanya kondisi pandemi Covid-19.
"Pandemi membuat sebagian orang merasa khawatir dan gelisah, yang pada akhirnya merusak kualitas tidur," ungkapnya.
Dia mengatakan ciri kualitas tidur yang baik yaitu pertama mudah untuk memulai tidur, kedua tidak mudah terbangun di malam hari, ketiga tidak terbangun lebih awal, dan keempat merasa segar ketika bangun tidur.
Dr. Pukovisa mengingatkan kualitas tidur baik sangat bermanfaat bagi kesehatan otak dan saraf agar dapat berfungsi optimal.
"Hal ini terutama bagi lansia," bebernya.
Dr. Pukovisa menyebut salah satu permasalahan yang banyak dikeluhkan terutama oleh lansia ialah kesulitan tidur.
Sementara dari sisi kuantitas, terdapat beberapa indikator waktu normal tidur. Waktu tidur lansia memang menjadi lebih sedikit dibandingkan anak-anak, remaja atau dewasa.
Kualitas tidur menentukan kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Kualitas tidur yang buruk akan memicu berbagai penyakit. simak selengkapnya.
- Technogym & MOIE Hadirkan Nuansa Elegan dalam Kebugaran
- Viral Polisi Pangkat Kompol Dibentak Pemotor di Kediri, Pelaku Ternyata
- Ancaman TBC Melonjak, Pencegahan dan Pengobatan Harus Jadi Fokus
- Mayapada Breast Clinic jadi Layanan Terpadu untuk Kanker Payudara
- HUT Ke-60 Golkar, Ahmad Irawan Gelorakan Semangat dan Gaya Hidup Sehat
- Danone Indonesia Perkuat Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Kesehatan Keluar