Waspadai RSBI Kualitas Remang-remang
Gurunya Tak Mampu Berbahasa Inggris
Rabu, 14 Juli 2010 – 21:23 WIB
JAKARTA -- Maraknya sekolah berlabel Rintisan Skolah Bertaraf Internasional (RSBI) ternyata patut diwaspadai oleh para orang tua yang ingin mendaftarkan sekolah anak-anaknya. Pasalnya, hingga saat ini masih cukup banyak sekolah berlabel RSBI yang kualitas sumber daya manusia (SDM) para tenaga pendidiknya masih jauh dari taraf Internasional. Sebagian sekolah RSBI para gurunya tidak mampu berbahasa Inggris.
Direktur Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Murdjito menyebutkan, lebih dari 200 sekolah SD yang berlabel RSBI, ternyata sebagian besar di antaranya belum seratus persen memiliki kualitas dan mutu pendidikan internasional.
Baca Juga:
"Kondisinya mutu pendidikannya memang masih remang-remang. Jumlahnya saya tidak tahu pasti, tapi dari sekitar 200 sekolah SD RSBI sebagian besar memang masih belum memenuhi standar internasional. Jika dilihat statusnya, memang benar sudah memiliki lisensi RSBI dan sudah di atas standar nasional. Sedangkan dilihat komposisi tenaga pendidiknya masih belum mencapai target. Namun setidaknya sudah mengarah ke taraf internasional," ungkap Murdjito ketika ditemui JPNN di Bandara Internasional Soekarno Hatta ketika menjemput para pemenang Olimpiade Matematika SD, Rabu (14/7).
Murdjito mengatakan, saat ini pihak Kemdiknas masih terus melakukan evaluasi terhadap seluruh sekolah RSBI yang saat ini rata-rata sudah berjalan selama empat tahun. "Untuk tahun ini, sejak bulan kemarin kita juga sudah memulai evaluasi lagi terhadap sekolah SD RSBI. Ditemukan juga ada beberapa sekolah yang gurunya sebagian besar belum bisa berbahasa Inggris. Seperti yang diketahui salah satu syarat RSBI sendiri, guru harus lulusan S2 atau S3 dan memiliki TOEFL dan IELTS di atas rata-rata yang ditetapkan oleh pemerintah," jelasnya.
JAKARTA -- Maraknya sekolah berlabel Rintisan Skolah Bertaraf Internasional (RSBI) ternyata patut diwaspadai oleh para orang tua yang ingin mendaftarkan
BERITA TERKAIT
- Dosen FISIP UPNVJ Presentasikan Diseminasi Riset RI-Belanda di Universitas Amsterdam
- Universitas Terbuka Menggandeng UI Buka Program Vokasi Baru
- Mahasiswa President University Sabet Juara Stacks Harvard Hackathon
- Begini Cara Siswa Sekolah CH Membuktikan sebagai Agen Perubahan
- Daarut Tarmizi Rayakan Khatam Al-Qur’an 30 Juz dan Sertifikasi Guru Tahfizh
- Cerita Mendikdasmen Abdul Mu'ti Baru Menjabat Sudah Kena Omelan, Kocak