Waspadai Sakit Telinga Saat Mandi di Laut
jpnn.com, JAKARTA - Sebuah studi baru di Inggris menemukan bahwa mereka yang berenang, mandi atau melakukan olahraga air di laut cenderung menderita sakit telinga dan kepala.
Periset di University of Exeter Medical School bekerja sama dengan Pusat Ekologi dan Hidrologi, studi meta-analisis melibatkan total lebih dari 120.000 peserta.
Para periset menemukan bahwa menghabiskan waktu di laut meningkatkan risiko penyakit telinga secara umum dan meningkatkan resiko sakit kepala sebesar 77 persen.
Kemungkinan untuk menderita penyakit gastrointestinal juga meningkat sebesar 29 persen.
"Di negara-negara berpenghasilan tinggi seperti Inggris, ada persepsi bahwa ada sedikit risiko terhadap kesehatan dengan menghabiskan waktu di laut," kata salah satu penulis studi tersebut, Dr. Anne Leonard, seperti dilansir laman MSN.
Penelitian juga menyebutkan, menghabiskan waktu di laut meningkatkan probabilitas berkembangnya masalah yang melibatkan sistem pencernaan, seperti sakit perut dan diare.
"Kami menduga hal ini mengindikasikan bahwa polusi masih menjadi masalah yang memengaruhi perenang di beberapa negara terkaya di dunia," tambah Leonard.
Penelitian ini merupakan tinjauan sistematis pertama untuk melihat bukti peningkatan risiko penyakit dari mandi di air laut.
Sebuah studi baru di Inggris menemukan bahwa mereka yang berenang, mandi atau melakukan olahraga air di laut cenderung menderita sakit telinga dan kepala.
- OceanX dan Tanoto Foundation Ajak Pelajar Teliti Laut Indonesia
- Hari Laut Sedunia, Ta'aktana Resort & Spa Gelar Beach Clean-Up
- YKAN Turut Lestarikan Sumber Air & Mata Pencaharian Lewat Restorasi Mangrove Berbasis Masyarakat
- TNI AL dan Basarnas Bersinergi Menggelar Pembekalan Latihan SAR di Laut
- Kepala BMKG Beber Tantangan Dunia Mewujudkan Laut yang Aman
- Ayah Tertidur, Bocah Tewas Terjatuh dari Kapal Laut