Waspadai Tes CPNS Tahap Wawancara
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kebijakan pelayanan publik Universitas Indonesia (UI) Lina Miftahul Jannah mengakui pelaksanaan tes CPNS tahun ini lebih baik ketimbang periode-periode berikutnya.
’’Satu insiden di Kemenkeu itu sebenarnya tidak perlu terjadi jika panitinya lebih teliti,’’ tuturnya. Seperti teliti menyajikan data kelulusan yang tidak didasarkan urut abjad nama, tetapi skor ujian.
Kepala Unit Penjaminan Mutu dan Satuan PEngawas Internal Fakultas Ilmu Administrasi UI itu mengatakan setiap digelar seleksi CPNS, selalu muncul dugaan kecurangan, suap, atau jual beli kursi.
Menurutnya potensi seperti ini masih ada di tes CPNS 2017. ’’Bedanya kalau dahulu banyak pintu yang berpotensi untuk praktik curang, sekarang ini semakin sedikit,’’ jelasnya.
Dia menuturkan dengan digelar berbasis komputer, kecurangan saat ujian tulis hampir kecil terjadi. Sebab tidak ada lagi isu jual beli kunci jawaban, lembar soal ujian, dan sejenisnya.
Yang perlu diantisipasi oleh panita, menurut Lina adalah, pelaksanaan tes wawancara. Dia mengatakan seleksi wawancara itu sangat didominasi unsur subjektif ketimbang objektifnya.
Sehingga tes wawancara sampai saat ini masih menjadi pintu potensi terjadinya kecurangan, kong-kalikong, dan sejenisnya.
Untuk itu dia berharap panitia seleksi memilih pewawawancara yang benar-benar bebas dari konflik kepentingan.
Yang perlu diantisipasi adalah pelaksanaan tes CPNS tahap wawancara. Dia mengatakan seleksi wawancara itu sangat didominasi unsur subjektif ketimbang objektif.
- Partisipasi Pemilih Rendah, Pilkada Jakarta 2 Putaran Dinilai Realistis
- Ungkap Dugaan Kecurangan di Pilgub Jakarta, Gerindra Cari Keadilan ke MK
- APMP Minta Bawaslu RI Tegas soal Dugaan Kecurangan di Pilkada Mimika
- Ketua KPPS Coblos Surat Suara Pram-Rano, Bivitri: Pasti Ada Instruksi
- Pedemo Minta KPU DKI Usut Tuntas Surat Suara Tercoblos untuk Pram-Rano
- ITS & BKD Jatim Berkolaborasi, Siapkan AI untuk Tes CPNS