Waspadai Tindakan Mengobati Diri Sendiri dengan Obat-obatan yang Banyak Disebutkan di Grup WhatsApp
Kamis, 15 Juli 2021 – 15:13 WIB
"Virus masuk dan secara tidak langsung menurunkan sistem kekebalan kita, utamanya pada populasi rentan," kata dr Decsa.
"Jadi dokter akan mempertimbangkan apakah ada infeksi sekunder atau tidak. Jika ada, baru dilakukan pemberian antibiotik."
Jangan lupa, virus berbeda dengan bakteri dan antibiotik tidak akan mencegah masuknya virus ke dalam tubuh.
"Antibiotik bekerja jika ada bakteri masuk, sehingga ada yang dibunuh, yang diperlambat produksinya. Jadi bukan sebagai pencegahan [COVID-19]," ujarnya.
"Antibiotik murni sebagai terapi."
Apa bahaya dari mengobati diri sendiri?
Dr Decsa mencoba menjawab pertanyaan ini dengan sebuah analogi.
Misalnya, lambung si A tidak cocok makan makanan pedas, tapi lambung si B cocok banget makanan pedas.
Dalam analogi ini, makanan sama halnya dengan obat.
Dr Desca Medika membantu menjawab pertanyaan yang banyak diajukan di Indonesia terkait obat-obatan yang dikatakan bisa menyembuhkan COVID
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- WhatsApp Menyiapkan Fitur Baru Transkripsi Pesan Suara
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Kirim Banyak Foto dan Video di WhatsApp Jadi Lebih Praktis