Waspadai Tindakan Mengobati Diri Sendiri dengan Obat-obatan yang Banyak Disebutkan di Grup WhatsApp
"Jadi jangan dikira bahwa semua obat itu akan cocok ke diri kita masing-masing," kata dr Decsa.
"Mengapa tidak boleh melakukan terapi? Karena belum tentu cocok. Kalau misalnya niatnya pengen sembuh tapi malah kena efek samping obat, yang rugi siapa?"
Nah, dokterlah yang hadir untuk memperkecil risiko terjadinya efek samping, sekaligus memastikan suatu obat cocok untuk tubuh penderita.
"Jadi, ada perannya masing-masing," katanya.
"Enggak mungkin dokter sekolah lebih dari enam sampai 10 tahun tanpa mempelajari hal yang rumit ini."
Jadi dr Decsa mengatakan yang paling penting adalah pencegahan.
"Jangan sampai sakit. Percuma kita ngasih obat yang advanced banget tapi nanti ujung-ujungnya tidak cocok, dan risiko untuk terjadi kematian tinggi. Percuma," katanya.
Ibarat penyakit adalah musuh, kita harus tahu siapa yang kita lawan dan kelemahannya untuk bisa menang.
Dr Desca Medika membantu menjawab pertanyaan yang banyak diajukan di Indonesia terkait obat-obatan yang dikatakan bisa menyembuhkan COVID
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- WhatsApp Menyiapkan Fitur Baru Transkripsi Pesan Suara
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Kirim Banyak Foto dan Video di WhatsApp Jadi Lebih Praktis