Waspadai Varian Baru Virus Flu Burung
Jumat, 04 Januari 2013 – 08:15 WIB
Mantan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada itu menuturkan, pihaknya telah menerima laporan adanya virus flu burung varian baru, sejak sekitar sebulan lalu. Begitu mendapat laporan, pemerintah segera melakukan sejumlah tindakan pencegahan. "Sekitar tiga atau empat minggu lalu, kita sudah menerima banyak laporan. Kita langsung bergerak. Kita menguhubungi WHO, dan pihak-pihak terkait untuk mengabarkan adanya virus baru tersebut. Intinya semua sudah dikoordinasikan,"tuturnya.
Baca Juga:
Meski begitu, Ali Ghufron menekankan, hingga saat ini belum ada laporan virus flu burung varian baru yang menulari manusia di Indonesia. Kematian terakhir akibat flu burung yang terjadi pada anak berusia empat tahun di Bogor, awal Desember lalu, diketahui karena infeksi virus flu burung clade yang lama yaitu clade 2.1.3. Namun, masyarakat harus tetap waspada, karena kasus penularan virus flu burung varian baru pada manusia, sudah terjadi di negara lain.
" Di China, dilaporkan ada satu kasus flu burung clade baru yang pasiennya meninggal dunia. Korban meninggal akibat flu burung clade baru itu juga ada di Hong Kong, serta di Bangladesh dimana pada tahun 2012 ada tiga orang meninggal karena tertular virus itu," imbuh Ali Ghufron.
Virus flu burung varian baru tersebut pertama kali muncul di daerah Brebes. Tidak lama, virus tersebut mulai menjarah daerah-daerah lain di pulau Jawa. Setidaknya sekitar 250 ribu unggas jenis itik di pulau Jawa mati. Kematian itik terbanyak terjadi di Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY dan Jawa Barat.
JAKARTA - Virus flu burung atau virus H5N1 mungkin sudah tidak seganas dahulu, dimana banyak menyebabkan kematian pada manusia. Namun, baru-baru
BERITA TERKAIT
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Pemenang Kompetisi MTQ Internasional Raih Hadiah Uang Rp125 juta
- Potensi Besar Kentang Garut Binaan UPLAND untuk Dukung Swasembada Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- IDI Banjarnegara Ungkap Pengobatan yang Tepat untuk Penderita Diabetes Melitus