Waswas, Bursa Asia-Eropa Tergelincir
Kamis, 20 November 2008 – 15:39 WIB
Harga minyak juga melemah karena pasar terus diliputi kekhawatiran atas dampak terjadinya perlambatan ekonomi global sehingga menurunkan permintaan energi. Kontrak utama minyak jenis light sweet di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Desember turun USD 0,56 ke posisi USD 54,39 per barel kemarin.
Baca Juga:
Investor tampaknya juga tidak yakin bahwa rangsangan yang dibutuhkan bagi perekonomian global dapat tercipta dari pertemuan pemimpin dunia di forum G20. Padahal, para pemimpin dunia berjanji untuk melakukan kerja sama mendorong pertumbuhan ekonomi. Tapi, tidak ada langkah yang spesifik.
''Kepercayaan investor terus merosot. Semua mencari katalis (faktor penggerak). Yang terjadi, banyak perusahaan di seluruh dunia juga harus berjuang keras (dari ancaman kebangkrutan),'' kata Barry Lindsay, direktur riset First NZ Capital, kepada Dow Jones Newswires.
Menkeu AS Henry Paulson mengakui bakal perlu waktu cukup lama bagi negaranya untuk mencapai recovery meski sudah ada program bailout sektor keuangan besar-besaran. Hal itu disebabkan saat ini semua negara di dunia khawatir atas ancaman resesi global. (AFP/AP/aan/dwi)
GAUNG soal ketidakjelasan nasib dan masa depan the Big Three -salah satu pilar utama perekonomian terbesar di dunia (AS)-- juga terasa di Asia. Itu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- GB Sanitaryware dan Christian Sugiono Garap Project Rahasia di Bali
- Pertamina Patra Niaga Tingkatkan Inspeksi ke SPBU
- Lewat Transisi Energi Terbarukan, Indonesia Bisa Menurunkan Emisi GRK
- KAI Living Gondangdia Masuki Tahap Penyelesaian
- SIG Raih Peringkat Gold di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating Award 2024
- Berkomitmen Terapkan Keuangan Berkelanjutan, BNI Kantongi Gold Rank ASRRAT 4 Tahun Berturut-turut