Wawali Depok Larang Pendatang Baru
Senin, 12 September 2011 – 05:10 WIB
Setiap tahun, jumlah peningkatan penduduk mencapai tiga persen per tahun. Angka tersebut dianggap sudah cukup besar bagi wilayah seluas 200,29 kilometer persegi ini. ’’Untuk ukuran kota seluas ini, tiga persen sudah cukup banyak dan nggak perlu ditambah. Termasuk kota metropolitan atau kota besar yang lebih banyak penduduknya,’’ tegasnya.
Baca Juga:
Jika pertambahan tersebut terus berlangsung, jelas Idris, untuk mengembangan jalan dan tata kota sendiri sudah semakin berkurang. Sehingga, kecil kemungkinan melakukan perluasan wilayah karena jumlah lahan kosong sendiri sebagian sudah ditempati. ’’Ekonomi dan lapangan pekerjaan terbatas, sumber daya alam juga tak ada yang bisa dikembangkan,’’ ujarnya.
Sebagai kawasan penyangga DKI Jakarta, Kota ini sebenarnya diarahkan menjadi kawasan pemukiman, kota pendidikan dan kawasan resapan air. Karena itu, tambah dia, Depok bukan daerah industri melainkan daerah hunian bagi para pekerja di Ibu Kota. ’’Saat ini, kami akan melakukan pendataan lebih dulu,’’ pungkasnya. (tyo)
DEPOK – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dengan tegas menolak para pendatang baru di wilayahnya. Terlebih kedatangannya tersebut tanpa memiliki
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS