Wawancara sambil Diawasi 10 Orang Bersenjata

Wawancara sambil Diawasi 10 Orang Bersenjata
Wawancara sambil Diawasi 10 Orang Bersenjata
Moro Islamic Liberation Front (MILF) sekarang ini masih menjadi organisasi paling "memusingkan" pemerintah Filipina. Mempunyai tak kurang dari 125 ribu tentara serta punya akademi militer sendiri (yang juga sering dipakai oleh kelompok Islam militan Indonesia), banyak daerah di Mindanao Selatan yang masih dalam penguasaannya. Wartawan Jawa Pos Kardono Setyorakhmadi menyusup ke salah satu kamp MILF dengan segenap liku-likunya.

 SAYA tak pernah membayangkan harus melalui rute sesulit ini untuk bertemu dan berwawancara dengan Mustafa Aid Kabalu, orang nomor tiga MILF yang sekaligus juru bicara kelompok itu, di Cotabato City. Berjalan memasuki hutan yang penuh jebakan dan sniper selama enam jam, disambung dengan penyeberangan kawasan rawa-rawa menggunakan pump boat selama empat jam.

 

Wawancara saya kali ini juga dilakukan dengan penjagaan paling ketat di antara yang pernah saya alami. Betapa tidak, ketika saya mewawancarai dia, sedikitnya ada 10 orang bersenjata yang mengawasi wawancara tersebut.

 

Dua penjaga berada di halaman rumah dan delapan lainnya bersiaga di samping kanan, kiri, serta depan luar rumah tersebut. Di sepanjang jalan selebar 3 meter di depan rumah di bagian utara Cotabato City tersebut, masih banyak anggota MILF lainnya. Mereka juga tinggal di rumah itu. Kata penunjuk jalan saya, rumah tersebut juga mempunyai jalan keluar tersembunyi.

 

Moro Islamic Liberation Front (MILF) sekarang ini masih menjadi organisasi paling "memusingkan" pemerintah Filipina. Mempunyai tak kurang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News