Wawancara sambil Diawasi 10 Orang Bersenjata
Selasa, 22 September 2009 – 06:44 WIB
Kabalu bersikap hati-hati ketika menerima saya. Namun, setelah saya mengenalkan diri lebih jauh, sikap yang awalnya kaku langsung cair. Bahkan semakin ramah ketika tahu bahwa saya muslim dan pernah melakukan tugas jurnalistik di Palestina. "Ahlan wa sahlan, akhi (selamat datang, saudaraku, Red)," ucapnya bersahabat dengan muka tersenyum.
Baca Juga:
Seusai wawancara, saya menanyakan bagaimana dia cukup percaya diri untuk tak bersembunyi dalam sebuah kamp di tengah hutan, misalnya" Dia langsung tertawa dan menjawab, "Jika AFP (Armed Forces of Philippines, Angkatan Bersenjata Filipina, Red) menangkap saya, mereka bodoh. Situasi akan lebih memburuk," ucapnya percaya diri.
Selain itu, dia menyatakan bahwa memang ada kemungkinan tentara menangkap dirinya dan memang dirinya menjadi salah satu target tentara. "Tapi, itu hanya akan terjadi bila tak waspada (not alerted). Bila Anda waspada, sejam sebelum tentara datang, Anda sudah tak ada di tempat," ujarnya lantas tersenyum.
Jadi, intelijen Anda, tampaknya, cukup bagus, sehingga bisa mengetahui rencana penyerbuan beberapa waktu sebelumnya" "Dalam suasana konflik, Anda pasti akan selalu waspada, bukan?" katanya.
Moro Islamic Liberation Front (MILF) sekarang ini masih menjadi organisasi paling "memusingkan" pemerintah Filipina. Mempunyai tak kurang
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408