Wawancara sambil Diawasi 10 Orang Bersenjata
Selasa, 22 September 2009 – 06:44 WIB

Wawancara sambil Diawasi 10 Orang Bersenjata
Kabalu mengklaim bahwa pihaknya kukuh mempunyai basis kuat di sejumlah daerah karena didukung masyarakat setempat. "Kami tak mungkin kuat bila tidak didukung rakyat," ucapnya.
Pada 1995, sepanjang Cotabato City hingga Marawi (yang berjarak sekitar 200 km ke arah utara) dan ke arah Buluan (sekitar 200 km ke arah selatan) menjadi daerah kekuasaan MILF. Ditambah, ketika itu dibantu oleh orang-orang JI (Jamaah Islamiyah), banyak bermunculan kamp militer.
Menurut Mario, akademi militer tersebut betul-betul mengakomodasi akademi pelatihan militer di Afghanistan. "Semua yang dipelajari persis sama," urainya.
Karena itu, racikan bom di Filipina maupun Indonesia sama semua. "Ramuannya ya itu, black powder selalu menjadi andalan. Karena keterbatasan bahan baku, kami memang harus menggunakan apa yang tersedia saja," jelas seorang anggota senior JI Indonesia yang pernah menjadi instruktur di kamp-kamp militer tersebut.
Moro Islamic Liberation Front (MILF) sekarang ini masih menjadi organisasi paling "memusingkan" pemerintah Filipina. Mempunyai tak kurang
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu