Wayan Koster Beber 5 Alasan Produksi Arak Gula di Karangasem Harus Ditutup
Dia memerintahkan Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali serta Kabupaten Karangasem untuk menutup produksi arak gula. Sebab, produksi arak gula itu makin menjamur di Kabupaten Karangasem.
"Sekali lagi, jangan takut karena kita harus melindungi yang besar dan yang lebih mulia. Jadi, saya datang ke sini, karena saya dengar para produksi arak gula itu tetap melakukan pelanggaran," kata Koster.
Selain itu, Koster juga terus berupaya mengembangkan potensi arak Bali dari hulu sampai hilir.
Hal itu dimulai dengan cara melestarikan kembali pohon jaka, kelapa, ental.
Pohon-pohon ini mampu menghasilkan minuman arak ternama di Bali.
Di hilirnya, lanjut Koster, pihaknya telah berhasil mengajak Group Marriott Hotel untuk memanfaatkan arak Bali sebagai minuman sajian di 23 hotel yang ada di Pulau Dewata, sesuai dengan Pergub Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster juga memfasilitasi peralatan destilasi kepada lima kelompok perajin arak Bali di Karangasem.
Bupati Karangsem Gede Dana menyampaikan Karangasem merupakan kabupaten yang memiliki berbagai potensi unggulan.
Gubernur Bali Wayan Koster membeber lima alasan mengapa produksi arak gula di Karangasem harus ditutup.
- Hindari Kontaminasi Produk dalam Proses Distribusi, Lakukan 6 Cara Sederhana Ini
- Warga Amerika Tewas di Pantai Karangasem Bali, Ini Penjelasan Polisi
- Pilgub Bali 2024, PKB Mengisyaratkan Dukungan untuk Wayan Koster
- Bea Cukai Semarang Gagalkan Pengiriman 3.152 Botol Arak Bali Ilegal, Tuh Lihat!
- Bea Cukai Banyuwangi Gagalkan Pengiriman Arak Bali & Rokok Ilegal, Tuh Lihat Barbuknya!
- Arak Fest Hard Rock, Pamerkan Evolusi Minuman Tradisional Ini dari Bali