Wayang Orang Bharata, Bertahan dengan Gaji Minim di Pusat Kota Jakarta

Sekali Tampil, Bayaran Tertinggi Pemain Rp 35 Ribu

Wayang Orang Bharata, Bertahan dengan Gaji Minim di Pusat Kota Jakarta
Wayang Orang Bharata, Bertahan dengan Gaji Minim di Pusat Kota Jakarta

Menurut Yunus, terjangkaunya harga tiket itu menjadi salah satu alasan mengapa pertunjukannya selalu dipenuhi penonton. Sebenarnya Yunus merasa bahwa harga tiket tersebut terlampau murah untuk sebuah pertunjukan wayang orang yang membutuhkan keterampilan khusus dan perlengkapan yang wah. Meski demikian, Yunus tak berani menaikkan harga tiket karena takut kehilangan banyak pelanggan.

Memang, harga yang begitu murah itu berbanding lurus dengan pendapatan para pemain dan kru. Yunus lalu buka-bukaan tentang bayaran yang diterima para awak Bharata. "Di sini bayaran paling tinggi adalah Rp 35 ribu sekali pertunjukan," ucapnya.

Jumlah tersebut, kata Yunus, diberikan kepada pemain kelas A. Artinya, pemain yang memiliki jam terbang tinggi dan nama yang sudah tenar. Di bawahnya adalah pemain kelas B dengan honor Rp 30 ribu sekali pertunjukan. Yang terendah adalah pemain kelas D dengan honor Rp 20 ribu.

Dia mengatakan, setiap pemain dan kru langsung menerima uang begitu pertunjukan selesai. Uang tersebut hasil penjualan tiket hari itu juga. "Cukup nggak cukup harus cukup," imbuhnya lalu meringis.

Ketika banyak kelompok kesenian wayang orang bertumbangan karena tergerus zaman, di Jakarta ternyata masih ada yang eksis. Namanya Paguyuban Wayang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News