Wayang Orang Bharata, Bertahan dengan Gaji Minim di Pusat Kota Jakarta

Sekali Tampil, Bayaran Tertinggi Pemain Rp 35 Ribu

Wayang Orang Bharata, Bertahan dengan Gaji Minim di Pusat Kota Jakarta
Wayang Orang Bharata, Bertahan dengan Gaji Minim di Pusat Kota Jakarta

Meski begitu, kata Yudi, para pemain top yang punya nama besar di luar tidak akan melupakan kelompoknya. Meski namanya tenar di luar, mereka akan kembali ke kandangnya untuk bermain wayang orang setiap malam minggu. "Kami sangat mencintai kelompok ini," ucapnya.

Menurut Yudi, regenerasi Wayang Orang Bharata hanya berasal dari anak-anak para pemain senior. Kini banyak awak Wayang Orang Bharata yang menularkan ilmu kepada anaknya masing-masing. "Kami hampir tidak pernah membuka pendaftaran," ucap pria 41 tahun itu.

Meski begitu, kata Yudi, dirinya dan rekan-rekannya yang lain sama sekali tidak pernah memaksakan anaknya untuk menjadi pemain wayang. Menurut dia, kecintaan anak-anak terhadap wayang karena sang junior kerap diajak untuk melihat pertunjukan para orang tua. "Saat pertunjukan, anak-anak kami lihat dari pinggir panggung. Mungkin dari situ mereka cinta wayang orang," ucapnya.

Pembinaan yang dilakukan kelompok Wayang Orang Bharat sangat serius. Buktinya, Tunas Bharata yang merupakan kelompok anak-anak pemain Wayang Orang Bharata akan menggelar pertunjukan wayang orang dengan lakon Petruk Dadi Ratu di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) pada pertengan bulan ini.

Ketika banyak kelompok kesenian wayang orang bertumbangan karena tergerus zaman, di Jakarta ternyata masih ada yang eksis. Namanya Paguyuban Wayang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News