Wayang Orang Indonesia Pusaka; Dari Opera House ke Pentas UNESCO di Paris
Gatotkaca pun Berkata kepada Dewi Pergiwa, "Je T'aime"
Selasa, 09 Oktober 2012 – 08:38 WIB
Penampilan Wayang Orang Indonesia Pusaka di Paris nanti bakal ditonton perwakilan 190 negara anggota PBB. Dikonsep secara modern, bahasa Prancis akan diselipkan dalam pertunjukan yang tetap menggunakan bahasa Jawa tersebut. "Sebenarnya, saya memang suka nari. Namun, baru belajar intensif dua tahun terakhir. Tapi, menurut saya, kromo inggil itu lebih susah jika dibandingkan dengan nari. Saya sampai berlatih keras menghafal naskahnya. Karena susah ya," ungkap putri Bambang Trihatmodjo dan Halimah yang akan berperan sebagai istri Kresna itu.
= = = = = = = = =
BAGI Gendis Wicaksono, menari bukanlah pekerjaan yang gampang. Tapi, dalam kaitan dengan persiapan tampil di Paris, Prancis, pada 22 Oktober nanti bersama Wayang Orang Indonesia Pusaka (WOIP), ada kesulitan lebih besar yang dihadapi cucu mantan Presiden Soeharto itu: berbahasa Jawa kromo inggil.
Baca Juga:
Penampilan Wayang Orang Indonesia Pusaka di Paris nanti bakal ditonton perwakilan 190 negara anggota PBB. Dikonsep secara modern, bahasa Prancis
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara