Wayang Orang Indonesia Pusaka; Dari Opera House ke Pentas UNESCO di Paris
Gatotkaca pun Berkata kepada Dewi Pergiwa, "Je T'aime"
Selasa, 09 Oktober 2012 – 08:38 WIB
Tapi, bagi Gendis, berbagai kendala tersebut sama sekali tak menjadi masalah. "Pertama, saya memang pengin ikut wayang karena saya memang cinta budaya Indonesia. Dan saya ingin setiap orang juga bisa seperti saya. Jadi, kenapa tidak mulai dari diri saya sendiri. Selain itu, saya ingin ajarkan ke anak saya budaya Indonesia," jelasnya.
Gendis telah ikut tampil bersama WOIP sejak pentas di Istana Negara Agustus tahun lalu. Ketika itu lakon yang ditampilkan juga sama, Banjaran Gatotkaca.
Lakon itu pula yang dimainkan WOIP di Opera House, Sydney, pada 2010. Sambutan yang mereka dapat kala itu luar biasa. Sekitar dua ribu penonton yang menyaksikan memberikan standing applause pada akhir pertunjukan.
Kini ambisi meraih kesuksesan serupa juga diusung untuk pertunjukan di gedung UNESCO, Paris. Untuk itu, persiapan digeber sejak dua setengah bulan silam. Dalam kurun waktu tersebut, semua yang terlibat pertunjukan harus berlatih 20 kali.
Penampilan Wayang Orang Indonesia Pusaka di Paris nanti bakal ditonton perwakilan 190 negara anggota PBB. Dikonsep secara modern, bahasa Prancis
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara