Wayang Orang Sriwedari Solo Peringati Hari Jadi Ke-101
Libatkan 101 Seniman, Pernah Pentas tanpa Penonton
Sabtu, 09 Juli 2011 – 08:08 WIB
Strategi yang diterapkan Diwasa benar-benar terbukti. Sejak 2009, minat warga untuk menonton pertunjukan cenderung naik. Sekitar 25?30 penonton memenuhi pertunjukan wayang orang Sriwedari setiap hari. Untuk malam hari libur, penonton bisa mencapai 50 orang. Gairah penonton yang selalu meningkat tersebut mulai dipertahankan anggota GWO.
Keterbatasan anggaran dari pemkot tidak menjadi soal. Kepuasan ketika manggung di luar kota menjadi kebanggaan tersendiri masing-masing anggota. "Saya menerapkan sesuai filosofi jari-jari. Dari masing-masing jari, ada nama berbeda. Jika dibuka, akan ada ruas jari. Celah dari ruas jari tersebut harus dimanfaatkan untuk membentuk kepalan yang kuat. Terbukti, pada pementasan malam mini (tadi malam, Red), ada sekitar 500 penonton," ungkapnya. (sup/c5/nw)
Kesenian ini cukup tua, setua sejarah Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran sebagai trah Dinasti Mataram. Sempat booming sampai ditonton
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara