WCO Apresiasi Upaya Bea Cukai dalam Implementasi GED
jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai kembali diundang untuk hadir dan menjadi presentator dalam The 9th WCO Working Group Meeting on Gender Equality and Diversity di Brussel, Belgia, Rabu (5/9) lalu. Rapat yang diikuti oleh beberapa negara anggota WCO, seperti Islandia, Amerika, Australia, Uganda, Swedia, dan Indonesia ini dipimpin oleh wakil pimpinan WCO Capacity Building Directorate dan Program Coordinator HMRC-WCO-UNCTAD TFA Capacity Building Program.
Plt. Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Bea Cukai, Ambang Priyonggo mengungkapkan bahwa dalam rapat tersebut, setiap negara memaparkan situasi kondisi perkembangan implementasi gender equality and diversity (GED) di administrasi kepabeanan masing-masing. Topiknya yaitu “Gender Equality and Trade Facilitation”, yang merupakan prinsip ke-5 Customs Administration and Stakeholder Relation dari WCO GEOAT (Gender Equality and Organizational Assessment Tool) beserta indikatornya.
“Untuk kelima kalinya Indonesia hadir di working group meeting ini. Secara virtual conference untuk efisiensi anggaran, bertempat di Ruang Menteri Kantor Pusat Bea Cukai, delegasi Indonesia dipimpin oleh Kepala Seksi Multilateral I Direktorat Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga, dihadiri para pejabat penanggung jawab GED dari Bea Cukai, juga mengundang para atase Bea Cukai negara partner di Indonesia, seperti Australia, Malaysia, Belgia, New Zealand, dan Korea, dan Tim Pokja Pengarus Utamaan Gender (PUG) Kantor Pusat Bea Cukai. Hal ini sebagai bentuk dukungan bagi Kantor Pusat Bea Cukai yang akan mengikuti penilaian lomba implementasi PUG antar Eselon I di Kementerian Keuangan," ungkapnya.
Selanjutnya, Ambang menambahkan Indonesia memaparkan implementasi GED di Bea Cukai. “Bea Cukai telah berlandaskan hukum dalam mengimplementasikan kebijakan dan inovasi penerapan GED di lima area, meliputi employment and compensation, work-life balance and career development, health-safety-freedom of violence, government and leadership, dan customs administration and stakeholder relations,” jelasnya.
Bea Cukai telah memaparkan kebijakan responsive gender dan inovasi apa saja dalam memfasilitasi perdagangan di tiga area, meliputi Customs Policies and Procedures, Border Operation, dan Stakeholder Relations. Kebijakan dan program responsive gender terkait prinsip ke-5 GEOAT dan indikatornya, yang telah dilaksanakan Bea Cukai antara lain program Service Level Agreement untuk peningkatan kualitas layanan publik Bea Cukai, modernisasi dan otomasi prosedur melalui kebijakan Pertukaran Data Elektronik (PDE), strategi komunikasi dengan stakeholder untuk akses 24/7 informasi dan complaints, kebijakan pro SMEs yaitu KITE IKM, melaksanakan regular training dan workshop untuk stakeholders, dan peningkatan mutu pengawasan dan layanan di lintas batas, termasuk sarana prasarana dan sinergi antar lembaga.
Atas pemaparan ini, WCO menyampaikan apresiasi atas upaya Bea Cukai dalam implementasi GED yang dinilai inovatif sehingga dapat menjadi inspirasi bagi negara lain, seperti mengembangkan sistem pengaduan dari manual (desk) menjadi aplikasi online SIPUMA, termasuk Contact Center layanan 24/7 Bravo BC, menyelenggarakan seminar GED dengan mengundang pakar GED nasional dan internasional, melakukan lomba implementasi infrastruktur GED antar kantor pelayanan, strategi kehumasan partnership, dengan membuat Kanal BC Radio TV serta berbagai video, dan menggunakannya juga sebagai sarana diseminasi GED, dan mengundang berbagai narasumber/pakar dalam acara kehumasan Bea Cukai berbasis kompetensi dan GED. (jpnn)
Bea Cukai memaparkan implementasi Gender Equality and Diversity (GED) di The 9th WCO Working Group Meeting on Gender Equality and Diversity di Brussel, Belgia.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Sinergi dengan Polri & TNI, Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan di 3 Wilayah Ini
- Mantap, 140 Ton Komoditas Pinang Asal Pariaman Diekspor ke Pasar India
- Dukung Industri dalam Negeri, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas PLB ke Perusahaan Ini
- Bea Cukai Semarang Serahkan Tersangka dan Barang Bukti Kasus Rokok Ilegal ke Kejaksaan
- Penyelundupan 19,8 Kg Sabu-Sabu dari Tawau Digagalkan, Bea Cukai Ungkap Kronologinya
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok