Website Kejagung Diduga Diretas, Sahroni: Utamakan Perlindungan Data
![Website Kejagung Diduga Diretas, Sahroni: Utamakan Perlindungan Data](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/05/22/ilustrasi-peretasan-keamanan-siber-foto-antarashutterstock-6.jpg)
jpnn.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta Tim Siber Polri turun tangan mengecek dugaan peretasan website Kejagung guna mengantisipasi adanya pihak-pihak yang berusaha menyerang lembaga penegak hukum tersebut.
Sebelumnya website kejaksaan.go.id diduga diretas oleh pihak yang mengaku hacker dari akun Instagram @unrooter.id, @raja_jawa19xx dan @fablo_kecil.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Foto : Ricardo/JPNN.com
Namun, Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar pada Selasa (11/2) menyebut situs kejaksaan memang dalam proses pemeliharaan. Dia enggak enggan merespons lebih jauh soal dugaan peretasan.
"Saya minta Siber Polri bisa turun tangan membantu Kejagung melakukan pemulihan website dan melacak dugaan peretasan yang beredar," kata Sahroni di Jakarta, Rabu (12/2/2025).
Dia tidak ingin ada pihak-pihak yang mengganggu, mengancam, atau bahkan menyerang institusi penegak hukum, apalagi website biasanya berisi data-data rahasia sehingga harus mendapat perlindungan.
"Ini harus segera bisa diambil alih kembali agar data-datanya tidak bocor. Makanya sesama penegak hukum, polisi harus bantu usut dugaan peretasan ini," kata legislator Partai NasDem itu.
Dia juga meminta Kejagung tetap tegak lurus dalam mengusut kasus-kasus yang sedang ditanganinya.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyoroti kasus website Kejagung diduga diretas hacker. Dia meminta utamakan perlindungan data.
- PP GPA Minta KPK Tetapkan Tersangka Aktor Dugaan Korupsi CSR BI
- Kejagung Paling Dipercaya Memberantas Korupsi, Sahroni: Ini Era Keemasan Kejaksaan
- Istri Polisi Tersangka Penipuan Ponzi, Sahroni Minta Suami Wike Juga Diperiksa
- Kantor Digeledah Kejagung, Dirjen Migas Buka Suara Soal
- Ini Alasan Kejagung Geledah Kantor Ditjen Migas
- Komisi III Adukan Kasus Ted Sioeng ke KY: Fiktif dan Penuh Rekayasa