Website tentang Covid-19 Milik Pemprov Jatim Diretas, Hacker Beralasan tidak Suka Pembelajaran Daring

jpnn.com, SURABAYA - Website milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) yang menghimpun informasi tentang Covid-19, www.infocovid.jatimprov.go.id diretas hacker pada Kamis (5/8).
Saat diakses, laman utama website tersebut muncul gambar hewan dengan tulisan #Hacked by And404_ SABUNMANDI CYBER TEAM "I dont like online school" thx.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jatim Benny Sampirwanto mengatakan pihaknya sebagai operator laman tersebut mengetahui aksi peretasan pada pukul 15.15 WIB.
"Setelah tahu diretas, tim kami langsung mengambil tindakan takedown kemudian di-recovery untuk mencari penyebabnya. Pukul 16.22 website sudah kembali bisa diakses seperti semula," kata dia dikonfirmasi Jumat (6/8).
Benny menyebut bahwa serangan hacker itu sejenis deface atau mengubah layar aplikasi saja.
"Jadi, tidak sampai masuk atau merusak ke sistem dan server," jelas dia.
Meski begitu, website laman Covid-19 masih dalam perbaikan sistem pengamannya agar informasi seputar corona di Jatim tidak lagi dibobol hacker.
Saat ini, timnya sedang mendeteksi pelaku peretas dengan melihat titik lokasi IP yang digunakan.
Website tentang informasi terkait Covid-19 milik Pemprov Jatim diretas hacker. Dalam pengubahan layar yang dilakukan hacker tersebut tertulis I dont like online school.
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Website Kejagung Diduga Diretas, Sahroni: Utamakan Perlindungan Data
- Tunjangan Kinerja atau Tukin PPPK Naik 50% dari Gaji, Alhamdulillah
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Anggota DPD RI Lia Istifhama Apresiasi Rencana Pemprov Jatim Kembangkan Rute Bus Trans Jatim
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO