Wendi, Pemuda Ganteng yang Disandera Abu Sayyaf Itu...
Dia menyebutkan dirinya pada Selasa (29/3) siang berusaha menelepon pihak perusahaan yang meneleponnya itu, namun tidak ada jawaban. Ia berpikiran positif saja, mungkin pihak perusahaan sedang sibuk sehingga tidak sempat menjawab teleponnya. Sebab, nomor yang ditelepon tersebut masuk dan aktif.
Dia mengaku dirinya sedikit lega karena Wendi tidak sendiri, namun bersama 11 awak kapal termasuk kapten kapal.
“Anak saya tidak sendiri. Saya takut kalau ia sendirian jika ditawan. Kemudian, Menteri Luar Negeri dalam hal ini telah mengetahui dan telah mendapatkan informasi tentang kejadian penyanderaan terhadap kapal tersebut,” aku pria yang bekerja sebagai staf Kelurahan Cupak Tangah Kecamatan Pauh.
Wendi telah bekerja kurang lebih selama 2 tahun. Sebelumnya Wendi sekolah di SMP 10 dan melanjutkan pendidikan ke SMA 9, setelah tamat ia mengganggur setahun. Kemudian ia merantau ke Jakarta dan bekerja di lapau nasi tiga tahun yang lalu.
Kemudian, adiknya Riri Efrianto,27, menyarankan kakaknya untuk melanjutkan sekolah perkapalan selama 3 bulan dan dibiayai oleh adiknya. Setelah tamat sekolah Wendi bekerja di kapal dan berlayar. (cr4/o/sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408