WhatsApp dan YouTube Batasi Peredaran Informasi Tidak Benar soal Virus Corona
Sudah lama diketahui jika media sosial tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi dan menyebarkan kabar baik, tapi juga kabar yang tidak benar. Penyedia layanan kini mulai melakukan pembatasan.
Di tengah krisis dunia menghadapi pandemi virus corona, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut adanya 'infodemic', yakni banyaknya informasi yang keliru yang beredar.
Layanan media sosial, seperti WhatsApp dengan 2 miliar pengguna di dunia, mulai membatasi jumlah pesan yang bisa di-forward, atau diteruskan kembali
Sekarang pengguna WhatsApp hanya bisa meneruskan satu pesan sekali saja.
Photo: Salah satu pesan yang beredar di WhatsApp yang tidak benar.
Perusahaan milik Facebook ini mengambil langkah menyusul tingginya penyebaran pesan mengenai berbagai nasihat kesehatan yang tidak benar sejak dimulainya krisis virus corona.
"Apakah forwarding [meneruskan pesan] hal yang buruk ? Tentu saja tidak. Kami tahu banyak pengguna yang menyebarkan pesan yang berguna, selain video lucu, meme, atau doa yang dirasakan banyak orang bermanfaat," pihak WhatsApp mengatakan.
"Tetapi kami melihat adanya peningkatan tajam penyebaran pesan dimana para pengguna mengatakan merasa kewalahan dan bisa menyebabkan penyebaran informasi tidak benar."
Sudah lama diketahui jika media sosial tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi dan menyebarkan kabar baik, tapi juga kabar yang tidak benar
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- WhatsApp Merilis Fitur Draf Pesan, Sudah Tersedia di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- WhatsApp Memperkenalkan Perombakan Fitur Mute Untuk Group Chat
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia